Senin, 03 November 2014

 VISIT TO LOMBOK

Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  menggelar acara "Lombok Sumbawa 2014" untuk mempromosikan pariwisata dan produk unggulan di daerah itu.

Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin di Mataram, mengatakan selain untuk memperkenalkan berbagai jenis produk unggulan dan aneka produk kerajinan tangan, kegiatan tersebut juga dimaksudkan sebagai ajang promosi potensi pariwisata dan peluang perdagangan ke berbagai daerah di Indonesia.

"Ini salah satu ajang bagi NTB untuk memperkenal pariwisata dan produk kerajinan hasil masyarakat di daerah ini.

Wagub menambahkan, sebagai salah satu daerah yang berada dalam koridor V Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan pintu gerbang pariwisata serta penyangga ketahanan pangan nasional, NTB saat ini telah menyiapkan diri dan berusaha membangun infrastruktur serta penataan destinasi pariwisata.
Beragam tenun dari Nusa Tenggara Barat dipamerkan dalam Eksotika Wastra NTB di Museum Tekstil, Jakarta. Tenun NTB juga digunakan dalam banyak upacara adat dan sebagai simbol status sosial. Kain yang digunakan kalangan bangsawan antara lain songket motif Nggusuwara di Bima dan kain songket Subahnala di Lombok.
Amin berharap melalui kegiatan ini para peserta mampu memberikan informasi tentang obyek pariwisata di daerahnya masing-masing sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi peningkatan daya saing. "Mudah-mudahan ini akan dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing daerah masing-masing.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB Muhammad Nasir mengatakan acara ini akan berlangsung selama empat hari yang melibatkan peserta dari sembilan provinsi dan sembilan kabupaten/kota di Indonesia, termasuk NTB selaku tuan rumah.

Oleh karena itu, diharapkan dengan penyelenggaraan kegiatan tersebut, pariwisata serta produk yang dihasilkan masyarakat bisa lebih dikenal luas tidak hanya di NTB tetapi juga secara nasional bahkan internasional.
 
AIR TERJUN BENANG STOKEL

Air Terjun Benang Stokel terletak sekitar 30 kilo dari Kota Mataram dan dapat ditempuh dengan kendaraan sekitar 45 menit melewati Narmada kemudian ,Desa Pancor Dao dan Pasar Teratak belok kiri, dari sini anda bisa melihat dan menikmati indahnya hamparan persawahan dengan pemandangan gunung dan bukit.

Bagi anda yang gemar dengan wisata petualangan, dari tempat ini bisa mendaki ke Gunung Rinjani hanya menempuh perjalanan sekitar 8 jam, ditengah perjalanan anda akan menemukan sebuah tempat dengan ketinggian sekitar 1500 meter diatas permukaan laut anda bisa menikmati pemandangan yang sangat menakjubkan. Disini anda bisa beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa capek anda selama perjalanan. Bila anda mendaki melalui jalur ini, banyak sekali ditemukan mata air yang bersih dan masih alami. anda juga bisa menemukan beberapa jenis FLORA maupun FAUNA seperti : Rusa, Lutung, Anggrek dll.

Apabila anda ingin menikmati air terjun yang kedua yaitu :( BENANG KELAMBU), hanya berjalan beberapa menit saja melalu hutan lebat yang penuh ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman seperti : Pisang, Kopi, Kakao dll, air terjun ini airnya berasal langsung dari (DANAU SEGARA ANAK).

Bila anda ingin menikmati beberapa hasil olahan tanaman yang dikelola oleh para penduduk sekitarnya, anda bisa mengunjungi salah satu penduduk yaitu Pak Jalal yang biasa membantu mengajak keliling para tamu yang berkunjung ke tempat ini.


AIR TERJUN  BENANG KELAMBU

Air terjun Kelambu Lombok terletak sekitar 30 menit berjalan dari benang air terjun Stokel Lombok. Ini akan mengambil energi ekstra karena yang bukan seperti trekking trail, atas dan bawah trail dan lebih bertualang. Jejak itu dikelilingi oleh hutan sosial dicampur dengan hutan hujan. Ini juga baru dibuka jejak, itu berhasil baru akses ke air terjun kelambu benang. Dan pengunjung air terjun countable.The adalah istimewa dan sangat unik. Air terjun menyukai tampilan jaring besar yang tersebar, itu cara ini disebut benang Kelambu dalam bahasa lokal Sasak. Ini tentang 40m tinggi dan memiliki dua dinilai tidak teratur. Karena padatnya jamu membuatnya tampak lebih alami .

AIR TERJUN SENDANG GILA

A. Selayang Pandang

Lokasi air terjun yang berada di kawasan Rinjani ini dinamakan Sendang Gila (baca gile), karena menurut cerita, penduduk setempat secara tidak sengaja menemukan air terjun ini kala memburu singa gila yang mengacau di sebuah kampung dan kemudian lari masuk ke hutan. Lokasi wisata yang lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik ini memiliki ketinggian kurang lebih 31 meter. Air terjun ini muncul dari atas tebing dan jatuh ke sungai yang ada di bawahnya. Dasarnya relatif datar, sehingga banyak orang yang mandi di bawah air terjun. Ada lokasi air terjun lain di lokasi ini yang bernama Tiu Kelep. Namun karena jarak tempuh dari Sendang Gile memakan waktu (1 jam) dan kondisi jalan yang kurang baik, para wisatawan biasanya lebih memilih cukup mengunjungi air terjun ini.

B. Keistimewaan
Terletak di ketinggian 600m di atas permukaan laut, air terjun ini menawarkan suasana relaks dan damai. Bagi wisatawan yang jenuh dengan hangar-bingar kota, ada baiknya untuk singgah di lokasi wisata ini. Sentuhan alamnya yang tergolong jauh dari nuansa perkotaan, panorama asri dan menawan, serta udaranya yang segar, mampu membawa anda ke dunia yang dapat menghilangkan kepenatan di kepala.

Selain itu, ada hal menarik lainnya yang membuat lokasi ini berbeda. Para penduduk setempat mempercayai bahwa air pada lokasi ini memiliki unsur magis yang bisa membuat seseorang menjadi lebih muda satu tahun dari usianya.

C. Lokasi
Wisata alam ini berada di daerah utara Kabupaten Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Tepatnya di desa Senaru, kecamatan Bayan. Desa ini berjarak kurang lebih 60 km dari ibu kota Mataram. Lokasi wisata ini masih berada dalam kawasan Gunung Rinjani yang merupakan gunung tertinggi ke-3 di Indonesia.

D. Akses
Untuk menuju ke lokasi air terjun ini diperlukan waktu sekitar 2 hingga 3 jam dengan kendaraan roda empat dari pusat kota Mataram atau Bandara Selaparang. Tidak ada kendaraan umum yang menuju langsung ke lokasi. Karenanya, para wisatawan biasanya menyewa kendaraan di rental-rental mobil yang banyak ditemukan di pusat kota (Mataram atau Cakranegara). Untuk mencapai air terjun, para wisatawan harus berjalan kaki menuruni 315 anak tangga melalui sebuah lembah yang membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

GILI AIR


Pulau Gili Air adalah pulau yang berpenduduk paling banyak di Kepulauan Gili dan pulau ini terletak paling dekat dengan Pulau Lombok. Suasana pulau masih alami dan terasa sebagai kawasan perdesaan yang tenang karenanya sangat menyenangkan berjalan-jalan mengelilingi kawasan ini. Pulau Gili Air dikelilingi pantai namun tidak semuanya cocok untuk berenang karena airnya dangkal dengan dasar berbatu tajam.
Di Gili Air ditemukan banyak pasangan wisatawan asing berusia muda. Mereka terlihat santai menikmati bacaan sambil berjemur agar kulit lebih tanned. Sebagian menikmati keindahan bawah laut Gili Air tanpa perlu basah dengan glass bottom boat. Snorkeling menjadi aktivitas pilihan kami di pulau ini. Pada kedalaman laut 1-6 m di sekitar pantai, kima (clam) biru dan kuning dengan aneka ukuran, blue coral, bunga karang selebar meja kecil, tiger fish, moon fish serta ikan warna-warni lain dengan mudah dapat ditemukan.
Bagi pencinta kesunyian, Gili air menjadi tempat yg cocok, Disini tidak seperti di Gili Trawangan, Pulau ini termaksud sunyi dan para pelancong wisman juga kebanyakan yg udah umuran. Mereka menyukai pulau ini karena kesunyian dan jauh dari kebisingan musik cafe maupun pub di gili trawangan.

Disini juga banyak terdapat aneka macam hotel dan penginapan, mulai dari harga yg Rp. 150.000 an sampai yg US$ 100. Juga restaurant yg menjamur di bagian timur gili air, menyediakan berbagai macam aneka makanan mulai dari makanan local seperti pelecing hingga pizza. Jadi…fasilitas disini lumayan bagus.

Pantai dengan pasir putih, pohon nyiur yang melambai, dan suasana yang relax menciptakan suasana yang tenang dan damai di pulau kecil. Tidak ada suara bising motor atau mobil karena tidak diperbolehkan, transportasi yang disediakan hanya cidomo (dokar) dan sepeda. Banyak tersedia bungalow yang indah diseluruh pulau. Dari pantai sebelah timur pulau anda bisa menyaksikan matahari terbit dari balik gunung Rinjani (3726m) di pulau Lombok. Dari sebelah barat anda bisa menikmati matahari terbenam dibalik Gunung Agung di Bali, Jangan lewatkan panorama ini.

GUNUNG RINJANI



Jalur Resmi Pendakian Ke Taman Nasional Gunung Rinjani
Ada beberapa jalur utama dan resmi yang sering dugunakan oleh pendaki ke Gunung Rinjani. Berikut jalur-jalur tersebut:
  • Jalur Sembalun Mataram - Sembalun (± 4-5 jam kendaraan umum)
  •  Sembalun Lawang - Puncak Gunung Rinjani ( ± 7 Jam Jalan Kaki)
  •  Sembalun Lawang - Danau Segara Anak (± 2-3 Jam Jalan Kaki )

Jalur Senaru
  •  Mataram - Senaru (± 3-4 Jam Kendaraan Umum)
  •  Senaru - Danau Segara Anak (± 7-10 Jam Jalan Kaki)
  •  Danau Segara Anak - Pelawangan Sembalun (± 4 Jam Jalan Kaki)
  •  Pelawangan Sembalun - Puncak Rinjani (± 2-3 Jam Jalan Kaki)

Jalur Senaru
Jalur pendakian Senaru merupakan jalur pendakian paling ramai, hal ini disebabkan selain sebagai jalur wisata treking juga kerap dipergunakan sebagai jalur pendakian oleh masyarakat adat yang akan melakukan ritual adat/keagamaan di puncak Rinjani atau Danau Segara Anak. Pusat Pendakian Terpadu (Rinjani Trek Centre) Senaru

Rute pendakian yaitu Senaru - Pelawangan Senaru - Danau Segara Anak dengan berjalan kaki memakan waktu ± 10 - 12 jam melalui trail wisata yang berada dalam hutan primer dan sepanjang jalan trail telah disediakan sarana peristirahatan pada setiap pos. Dari pintu gerbang Senaru sampai Danau Segara Anak terdapat tiga pos. Sepanjang jalan trail pengunjung dapat menikmati keindahan hutan belantara dan bebatuan yang menakjubkan.

Untuk memperoleh informasi mengenai pendakian Gunung Rinjani telah disediakan Pusat Pendakian Terpadu (Rinjani Trek Centre) atas kerjasama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani dengan NZAID (New Zealand Asistance International Development), Dari Danau Segara Anak bila anda ingin melanjutkan perjalan ke Puncak Gunung Rnjani anda harus menuju ke pelawangan sembalun yang membutuhkan waktu ± 4 Jam, dari pelawangan sembalun ke Pucak Rinjani membutuhkan waktu 4 - 5 Jam.

Pendakian ke puncak umumnya dilakukan pada pukul 02 dinihari, ini dimaksudkan agar pada pagi harinya dapat menikmati matahari terbit (Sunrise) dari Pucak Gunung Rinjani serta dapat menikmati pemandangan seluruh pulau Lombok bahkan pulau Bali apabila cuaca cerah.

Jalur Sembalun
Jalur Sembalun merupakan jalur yang ramai dilalui oleh pengunjung terutama oleh para penggemar treking. Rute yang dilalui adalah gerbang sembalun lawang - pelawangan sembalun-puncak rinjani memakan waktu 9 - 10 jam. Jalur ini sangat dramatis dan mengesankan trail wisata yang anda lalui merupakan padang savana dan punggung gunung yang berliku-liku dengan jurang disebelah kiri dan kanan jalur.

Dibandingkan jalur senaru, jalur pendakian ini tidak terlalu curam, namun karena didominasi oleh padang savana menjadikan perjalanan anda bermandikan peluh oleh teriknya matahari yang menyengat, namun semua itu akan sirna saat anda dibuat terpana oleh indahnya pemandangan padang dan hutan yang luas sepanjang lembah-lembah nan hijau disebelah timur Gunung Rinjani, bahkan mata anda akan dimanjakan oleh indahnya selat Alas dan Pulau Sumbawa di kejauhan.

Setelah tiba di puncak Rinjani anda bisa beristirahat sejenak sembari menikmati panorama alam dan berbangga diri telah menginjakkan kaki disalah satu kaki langit di Indonesia serta menimbulkan rasa kekaguman akan ciptaan Tuhan.


Etika Dan Tata Tertib Pendakian di Gunung Rinjani

1. Pendaki/Pengunjung harus melapor/minta ijin pada Kantor Balai Taman Nasional Gunung Rinjani di Jalan Arya Bajar Getas Lingkar Selatan Kota Mataram atau Pada Pos Pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani terdekat dengan membawa/menunjukkan kartu identitas/KTP serta Surat Keterangan Sehat dari Dokter.

2. Bagi Pendaki/Pengunjung dengan tujuan penelitian, pendidikan dan rombongan harus membawa surat jalan dari organisasi/sekolah/instansi yang bersangkutan.

3. Pendaki disarankan membawa penunjuk jalan yang sudah berpengalaman

4. Pendaki/Pengunjung hendaknya membawa perlengkapan/perbekalan secukupnya serta membawa kembali sampah dan organik keluar kawasan Taman Nasional.

5. Pendaki/Pengunjung diperbolehkan mendaki pada bulan April s/d November dan disarankan tidak melakukan pendakian pada bulan Desember s/d Maret terkecuali ada izin khusus dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

6. Selama berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani diperhatikan beberapa hal antara lain:
  •  Dilarang mengambil tumbuhan/binatang/bahan/barang-barang lain dari dalam kawasan.
  •  Dilarang mencoret-coret/perusakan terhadap pohon/bangunan/batuan yang berada dalam kawasan.
  •  Mendirikan tenda pada tempat-tempat yang telah diditentukan
  •  Penggunaan api dibatasi pada tempat-tempat tertentu untuk mencegah terjadinya kebakaran
  •  Sebelum meninggalkan Kawasan diwajibkan mengumpulkan sampah dan membawa pulang keluar Kawasan TNGR.

7. Setelah Selesai melakukan pendakian agar melapor kembali ke Pos pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani terdekat atau Kantor Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

KOTA AMPENAN
Ampenan adalah sebuah kecamatan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Daerah ini dahulunya merupakan pusat kota Lombok. Di sebelah barat berbatasan dengan Selat Lombok (laut yang menghubungkan Pulau Lombok dengan Pulau Bali). Di kecamtan ini terdapat peninggalan kota tua karena dahulunya merupakan pelabuhan utama daerah Lombok.

Terdapat banyak kampung yang merupakan perwujudan dari berbagai suku bangsa di Indonesia di antaranya Kampung Bugis, Kampung Melayu, Kampung Jawa, Kampung Arab, Kampung Bali dll, sehingga masyarakat yang ada di sini bersifat heterogen dan rukun

MAKANAN KHAS LOMBOK


Tak hanya Gunung Rinjani dan Pantai Senggigi nan elok itu. Pulau Lombok masih memiliki kebanggaan yang lain. Salah satunya, ayam bakar Taliwang. Cita rasa sajian ini telah dikenal oleh masyarakat dari daerah-daerah lain di Indonesia.
Di Bali misalnya, ayam bakar Taliwang begitu populer. Menu khas ini disajikan, mulai dari warung kaki lima, rumah makan hingga restoran berkelas. Adalah Rumah Makan Ayam Bakar Taliwang Baru, salah satu rumah makan di Bali yang menyajikan sajian khas Pulau Lombok sebagai menu unggulan. Berdiri sejak 1992, rumah makan milik Hj Sri Dradjati Suyono ini bisa dibilang merupakan salah satu pelopor rumah makan ayam bakar Taliwang di Bali.



Awalnya, rumah makan ini ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah. Tapi kini, ayam bakar taliwang yang disajikan rumah makan ini digemari oleh kalangan menengah ke atas. Tak hanya warga Bali dan turis domestik, ayam bakar Taliwang juga disukai oleh para wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia, Singapura, Timur Tengah, dan Jepang. Bahkan, para pejabat negara yang datang dari Jakarta pun selalu menyempatkan diri untuk mencicipi ayam bakar Taliwang, tak terkecuali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah beberapa kali menyantap ayam bakar Taliwang di RM Ayam Bakar Taliwang Baru.
Mungkin Anda bertanya, mengapa sajian ini disebut ayam bakar Taliwang? Taliwang adalah nama sebuah kota kecamatan di Kabupaten Sumbawa. Namun, di kota kecamatan ini, sangat sulit menemukan ayam bakar Taliwang. Makanan yang dibuat dengan bahan dasar ayam kampung ini justru lebih banyak ditemukan di Pulau Lombok, mulai dari Lombok Timur hingga Lombok Barat.

Ayam bakar ini memiliki cita rasa manis, asin, dan pedas. Anda yang suka pedas, bisa minta tambahan sambal khusus berbumbu terasi dari Lombok. Memang, hampir semua bumbu ayam bakar Taliwang, seperti cabai dan terasi, didatangkan dari Pulau Lombok. ”Pernah ada yang mencoba menggunakan bumbu-bumbu yang diproduksi dari Jawa, tapi rasanya lain, nggak pas,” kata pengelola RM Ayam Bakar Taliwang Baru, Ny. Sunoto Rejo.
Bahkan agar rasanya sama seperti ayam bakar Taliwang yang ada di Pulau Lombok, pemilik rumah makan ini mendatangkan juru masak dari sana. Faktor ‘tangan’, kata Ny. Sunoto, memainkan peran penting dalam memunculkan kelezatan olahan ini. ”Pemilik rumah makan ayam bakar Taliwang bisa berasal dari mana pun, tetapi kalau mau rasanya pas, maka yang masak haruslah orang Lombok,” katanya.


PELECING KANGKUNG
Kekhasan ayam bakar Taliwang, terletak pada cita rasa bumbunya yang dioleskan sebelum dan saat ayam dibakar. Begitu pun dengan bumbu yang disiapkan terpisah sebagai bumbu cocol. Kekhasan lainnya adalah ayam bakar Taliwang selalu dihidangkan dengan sayur plecing kangkung dan beberuk (sambal terong mentah).


Plecing kangkung yang menjadi teman setia ayam bakar Taliwang juga tidak bisa diolah sembarangan. Untuk membuat plecing kangkung dengan cita rasa yang pas, RM Ayam Taliwang Baru mendatangkan kangkung dari Pulau Lombok. Kangkung Lombok memang sangat terkenal. Kangkung ini bersih, agak gemuk, lembut, dan warnanya hijau. Bahkan, setelah dimasak pun, kangkung Lombok tetap tampak segar dan hijau. Ini berbeda dari kangkung Bali yang selain kurus, juga agak keras dan warnanya berubah hitam jika direbus.

Menurut Ny Sunoto, membuat ayam bakar Taliwang tidak terlalu sulit. Bumbu-bumbu yang digunakan tak beda dengan bumbu yang biasa dipakai sehari-hari. Bumbu utamanya adalah bawang merah, bawang putih, cabai, dan terasi. Tentu, diberi garam dan gula secukupnya. Semua bumbu tersebut dihaluskan, lalu balurkan pada potongan ayam. Agar tidak muncul aroma amis, bersihkan ayam yang telah dipotong dengan air mengalir. Setelah itu, ayam direbus bersama bumbu, lalu dibakar. Ayam dibakar menggunakan bara api, bukan oven.


Selain kelezatan rasa, pengelola rumah makan ini juga sangat memperhatikan faktor kehalalan dan kesehatan makanan yang disajikan. Seperti dikatakan Ny Sunoto, rumah makan ini telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali. ”Untuk ayamnya sendiri, saya selalu membeli ayam dalam keadaan hidup,” kata Ny Sunoto.
Dengan cara ini, ia bisa membedakan, mana ayam yang sehat dan mana yang sakit. Ayam yang sakit langsung dikembalikan. Hanya ayam sehat yang dipotong dan diolah menjadi ayam bakar Taliwang. Nah, jika Anda punya rencana melancong ke Bali, jangan lewatkan untuk mencicipi ayam bakar Taliwang. Sekadar tambahan informasi untuk Anda, RM Ayam Taliwang Baru menjual ayam bakar Taliwang dengan kisaran harga Rp 25.000 - Rp 43.000 per paket. Cukup terjangkau, bukan? Dan yang pasti, meski disajikan di Pulau Dewata, yang Anda nikmati tetaplah cita rasa Pulau Lombok.


KOTA CAKRA
OBJECK WISATA DI SEKITAR CAKRANEGARA:
PURA MAYURA
Mayura yang berarti Burung Merak dalam bahasa Sansekerta, adalah nama sebuah taman berlokasi di Cakranegara, dibangun oleh A.A. Made Karangasem pada tahun 1744 dengan nama Taman Kelepug yang diambil dari suara kelepug-kelepug air akibat deras- nya mata air yang ada di telaga dalam taman tersebut. Pada tahun 1866 taman ini direnovasi oleh Raja Mataram A.A. Ngurah Karangasem dan diganti nama menjadi taman Mayura. Konon di taman ini banyak terdapat burung merak yang memangsa ular yang banyak terdapat di taman tersebut. Ditengah-tengah taman terdapat sebuah bangunan terapung yaitu Bale Kambang yang dipakai untuk mengadili suatu perkara pada jaman penjajahan Belanda.


PURA MERU
PURA MERU sebuah karya besar dan mengagumkan dari orang Bali, terletak berseberangan dengan Taman Mayura dan dibangun bersamaan pada tahun yang sama (1720), letak Pura ini di tengah kota Cakranegara, mudah dijangkau, banyak kendaraan umum dan dekat dengan hotel, baik hotel berbintang maupun hotel-hotel Melati. Pura Meru, terletak di tengah Kota Cakranegara dibangun pada tahun 1720 di bawah pangawasan Anak Agung Gde Karang Asem salah satu Raja Karang Asem yang dapat menguasai sebagian Wilayah Pulau Lombok, berkuasa pada tahun 1740 -1894. Pura ini merupakan Pura besar di P. Lombok dan salah satu Pura yang sangat menarik dan Indah, Pura Meru dibangun dengan maksud untuk tempat bersembahyang umat Hindu di Lombok, Pura Meru terdiri tiga halaman yang luas mebentang dari arah barat ke timur, halaman paling barat terdapat Rumah "Kulkul" atau Kentongan, halaman tengah terdapat dua buah bangunan besar yang beundak-undak (tangga), bangunan ini digunakan untuk tempat menyusun sesaji untuk Upacara dan Sembahyangan sedangkan halaman paling timur terdapat bangunan tiga buah menara menjulang tinggi yang terdiri dari susunan atap yang khas dan unik, sebelas susun atap pada menara tengah, dan sembilan susun pada menara kiri dan kanan, merupakan simbol dari Dewa Shiwa, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma. Untuk menuju lokasi Pura Meru sangat mudah, karena terletak ditengah-tengah kota dan banyak kendaraan umum yang melaluinya. Selain Taxi, kendaraan umum yang dapat dipergunakan adalah ANGKOT (bemo) angkutan rakyat yang banyak beroperasi di jalan, dengan tarif relatif murah dan kendaraan tradisional CIDOMO, atau kereta kuda. Jarak tempuh dari Pelabuhan Lembar ± 20 km, sedangkan dari Pelabuhan Udara SElaparang ± 5 km.
PURA LINGSAR
Pura Lingsar terletak di sebelah Utara Narmada dan merupakan tempat pemujaan yang berdampingan antara pemeluk agama Hindu dan suku Sasak. Pura Hindu yang disucikan ini didirikan pada tahun 1714. Suku Sasak yang beragama Islam bersama umat Hindu pada awal musim penghujan akhir bulan Nopember-Desember di tempat ini melaksanakan Perang Topat. Diawali dengan upacara persembahyangan di tempat pemujaan masing-masing, kemudian mereka memasuki lapangan di luat tempat pemujaan dan dilanjutkan dengan saling lempar dengan topat di antara para peserta upacara. Masyarakat meyakini bahwa upacara ini memberi berkah dengan turunnya hujan, sementara yang lain menyebutkan, upacara ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas hujan yang dikaruniakan oleh Tuhan bagi kemakmuran hidup mereka.



MATARAM
Mataram adalah ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat dan merupakan kota terbesar di Pulau Lombok. Mataram sebenarnya merupakan gabungan dari empat kota yang lebih kecil yaitu Ampenan yang merupakan wilayah pelabuhan; Mataram sebagai pusat pemerintahan; Cakranegara sebagai kawasan perdagangan dan Bertais
yang memiliki terminal angkutan.
Ke-empat wilayah tersebut dihubungkan oleh sebuah jalan utama yang melintang dari barat ke timur. Dimulai dari Jl pabean di Ampenan kemudian melintang ke arah timur menjadi Jl Yos Sudarso, Jl Langko, Jl Pejanggik hingga Jl Selaparang di
Bertais. Sarana transportasi yang tersedia di kota Mataram berupa transportasi darat, Laut dan udara. Berkeliling kota dapat di lakukan dengan menggunakan berbagai kendaraan tradisional yang di sebut cidomo yang digunakan untuk perjalanan arak dekat. Wisatawan yang akan mengunjungi kota Martaram dapat dilakukan dengan transportasi laut melalui Pelabuhan Lembar yang terletak di Kabupaten Lombok Barat sebelah Barat Laut Kota Mataram. Pelabuhan Lembar menghubungkan Pulau Bali dan Lombok. Para Wisatawan yang mengunjungi Mataram dapat mempergunakan Ferry biasa yang melakukan penyeberangan satu kali sehari.
 
Obyek wisata di kota Mataram ini antara lain adalah Pura Meru yang
berha dapan dengan Istana Air Mayura di Jl Selaparang yang dibangun tahun 1720 dan merupakan salah satu pura Hindu Bali tertua di Pulau Lombok. Letak Pura ini di tengah kota Cakranegara, mudah dijangkau, banyak kendaraan umum dan dekat dengan hotel, baik hotel berbintang maupun hotel-hotel Melati. Pura ini dibangun oleh seorang pangeran dari Bali bernama Anak Agung Made Karang  sebagai upaya untuk menyatukan berbagai kerajaan kecil yang ada di Lombok ketika itu. Pura ini juga menjadi simbol alam semesta dan penghormatan terhadap tiga dewa utama Agama Hindu yaitu Brahma, Wisnu dan Syiwa.

Di halaman pura terdapat sebuah bangunan di mana di dalamnya terdapat tetabuhan kayu yang akan dipukul untuk memanggil atau mengundang masyarakat melaksanakan berbagai kegiatan seperti upacara agama atau festival kebudayaan yang biasanya diadakan setiap bulan Juni

Secara administratif NTB beribukota di Kota Mataram dan terdiri atas 7(tujuh) Kabupaten dan 2 (dua) Kota, masing-masing 4 (empat) Kabupaten/Kota berada di Pulau Lombok dan 5(lima) Kabupaten/Kota berada di Pulau Sumbawa.



KOTA MATARAM


Kota Mataram merupakan ibukota Propinsi Nusa Tenggara Barat, sekaligus ibukota Pemerintah Kota Mataram yang terdiri dari tiga kecamatan, yaitu kecamatan Ampenan, kecamatan Mataram dan kecamatan Cakranegara, serta memiliki 23 kelurahan dengan luas wilayah 6,130 ha, jumlah penduduk 303,441 jiwa (berdasarkan sensus penduduk tahun 1999).

Sarana transportsi yang tersedia di kota Mataram berupa transportasi darat, Laut dan udara. Berkeliling kota dapat di lakukan dengan menggunakan berbagai macam kendaraan misalnya : kendaraan umum ataupun kendaraan tradisional. Kendaraan umum seperti bemo di gunakan untuk berkeliling kota sedangkan kendaraan tradisional yang di sebut cidomo digunakan untuk perjalanan jarak dekat. Para Wisatawan yang akan mengunjungi kota Martaram dapat dilakukan dengan transportasi laut melalui Pelabuhan Lembar yang terletak di Kabupaten Lombok Barat sebelah Barat Laut Kota Mataram. Pelabuhan Lembar menghubungkan Pulau Bali dan Lombok.

Para Wisatawan yang mengunjungi Mataram dapat mempergunakan Ferry biasa yang melakukan penyebrangan satu kali sehari. Untuk mencapai Kota Mataram dapat menggunakan Transportasi Umum yang tersedia di Terminal Mandalika Bertais.

Kota Mataram memiliki pelabuhan udara yaitu : Bandara Selaparang , yang mampu didarati oleh pesawat - pesawat besar seperti : Fokker 28 dan Boing 737 . Penerbagan dalam negeri dilayani oleh berbagai persuhaan penerbangan seperti Garuda Indonesia Airwys, Merpati Nusantara Lion Air, dan GT Air


SENTRA KERAJINAN
RUNGKANG
Runngkang terletak di kelurahan Sayang - sayang , kecamatan Cakranegara , sekitar 4,5 km dari kota Mataram. Tempat ini merupakan pusat kerajinan tradisional yang mempunyai beberapa showroom yang di tampung melalui Koprasi " Pade Angen " Koprasi ini mengkoordinir para pengerajin yang ada disekitarnya. Adapun barang - barang yang di pasarkan seperti peti antik, ketak, patung , gerabah, dan produk - produk lain yang terbuat dari kayu, tulang dan tanduk.


SINDU DAN SAKSARI
Sindu dan Saksari terletak di Kelurahan Cakra Utara, Kecamatan Cakranegara , sekitar 3 km kerajinan tangan yang menggunakan kayu, tunduk dan tulang untuk membuat barang - barang cindramata seperti tongkat berukir, Lampu antik, topeng, gagang dan sarung keris, gantungan kunci dll.


SEKARBELA

Sekarbela terletak di Kelurahan Karang Pule Mataram. Kecamatan Ampenan, sekitar 4 km dari Mataram. Tempat ini merupakan pusat dari kerajinan emas dan mutiara yang dapat di pergunakan sebagai perhiasan dan cindramata.


KAMASAN
Terletak dikelurahan Monjok , Kecamatan Mataram , sekitar 1 km dari pusat kota. Kamasan terkenal sebagai pusat kerajinan tangan emas dan perak seperti gelang , kalung , cicin dan produk lainya yang terbuat dari emas dan perak murni.

PANTAI BATU BALONG.
Pantai Batu Bolong ini memiliki batu besar dengan sebuah bolongan di dalamnya. Letaknya dekat kuil Hindu yang berada di atas puncak yang jika memandang ke bawah akan terlihat selat Lombok sampai gunung Agung yang penuh keagungan di Bali.

Setelah berjemur, bersantai dan bersenang-senang di pantai indah ini, menunggu sampai sore hari untuk melihat matahari terbenam yang luar biasa.

DI sudut tikungan jalan menurun menuju Senggigi, Lombok, di situlah Pura Batu flolong berada. Sebuah pura yang berdiri di atas batu karang yang bolong (berlubang) serta tetap kokoh, tegar dan agung di bibir pantai Senggigi ini, menyhnpan aura religius yang kuat dengan keindahan pantainya. Buih-buih ombak yang ramah seolah senantiasa meranku1 dengan damai areal pura dan pantainya.

Awal memasuki kawasan pura yang piodalan-nya jatuh pada Purnamaning Kasa ini, umat Hindu atau pamedek yang hendak tangkil (melakukan persembahyangan) bisa masuk melalul Candi Bentar bertekstur pasir. Di kiri-kanan gerbang utama ini ada pintu kecil (betelan) berterali besi sebagai side entrance atau pintu sampingnya.
Di sebelah kiri areal (dekat jalan raya), terdapat bukit yang di atasnya berdiri Pura Pucaksari Melanting dengan beberapa pelinggih dan bangunan pelengkap, seperti Palinggih Pasimpangan Gunung Agung, Pasimpangan Gunung Rinjani, Pasimpangan Ayu Mas Melanting dan Bale Pawedan. Di sekeliling, selain pantai nan elok, juga beragam pepohonan tumbuh di areal dekat pura. Seperti pohon beringin (di Jaba Sisi), bujut, celagi (asem), waru (di tepi pantai), pule, dan lain-lain.

Memasuki areal pura, orang akan menuruni tangga terlebih dulu, sebelum melewati beberapa pelinggih yang berdiri di sekitar jalan setapak menuju puncak Pura Batu Bolong. Saat pertama, di sisi kiri jalan yang dilalui, ada dua pelinggih (dalam satu penyengker). Yang lebih dekat dengan pintu masuknya, berdiri (menghadap ke selatan), palinggih Bagus Balian. Di sisi kiri dari pelinggih itu (menghadap ke barat) ada pelinggih Pengayengan Ratu Gde Mas Mecaling.

Pada sisi kirinya, berjejer Bale Pewaregan dan Bale Pakemit. Melewatinya, di sebelah kanan jalan setapak terdapat Bale Pawedan dan Bale Pengodal. Menyusul di belakang Pelinggih Pangelukatan (dasar palinggih-nya bersentuhan dengan air laut). Seberang kanannya ada Palinggih Pelawangan.


PANTAI KUTA LOMBOK
Pantai Kuta, Lombok adalah tempat wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pantai dengan pasir berwarna putih ini terletak sebuah desa bernama Desa Kuta. Desa Kuta mulai menjadi tempat tujuan wisata yang menarik di Indonesia sejak didirikannya banyak hotel-hotel baru. Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu kali dalam setahun diadakan upacara Sasak di
desa ini.


Ini adalah upacara Bau Nyale. Dalam upacara ini para pelaut mencari cacing Nyale di laut. Menurut legenda, dahulunya ada seorang putri, bernama Putri Mandalika, yang sangat cantik, banyak pangeran dan pemuda yang ingin menikah dengannya. Karena ia tidak dapat mengambil keputusan, maka ia terjun ke air laut. Ia berjanji sebelumnya bahwa ia akan datang kembali satu kali dalam setahun. Rambutnya yang panjang kemudian menjadi cacing Nyale tersebut.
Desa \Kute dengan pantai pasir putihnya terletak di pantai Selatan pulau Lombok. Dikelilingi oleh deretan perbukitan. Di pagi hari pemandangan yang menakjubkan dapat dilihat dari puncak perbukitan tersebut. Selain itu terdpat banyak pantai-pantai yang tak kalah menariknya di sepanjang pantai Selatan. Di antaranya pantai Seger, Aan, Mawi, Selong Belanak, Rowok dan Mawun. Dua yang terakhir sangat bagus sebagai lokasi untuk selancar angin maupun untuk olahraga pantai lainnya.


FESTIVAL BAU NYALE MANDALIKA
Setiap tanggal duapuluh bulan kesepuluh dalam penanggalan Sasak atau lima hari setelah bulan purnama, menjelang fajar di pantai Seger Kabupaten Lombok Tengah selalu berlangsung acara menarik yang dikunjungi banyak orang termasuk wisatawan. Kali ini, acara tersebut selama tiga hari, 7-9 Maret 2007. Acara yang menarik itu bernama Bau Nyale. Bau dari bahasa Sasak artinya menangkap. Sedangkan Nyale, sejenis cacing laut yang hidup di lubang - lubang batu karang di bawah permukaan laut.

Penduduk setempat mempercayai Nyale memiliki tuah yang dapat mendatangkan kesejahteraan bagi yang menghargainya dan mudarat bagi orang yang meremehkannya.”Itulah yang berkembang selama ini,” ujar seorang warga Lombok Tengah Lalu Wirekarme.
Tradisi menangkap Nyale (bahasa sasak Bau Nyale) dipercaya timbul akibat pengaruh keadaan alam dan pola kehidupan masyarakat tani yang mempunyai kepercayaan  yang mendasar akan kebesaran Tuhan, menciptakan alam dengan segala isinya termasuk binatang sejenis Anelida yang disebut Nyale. Kemunculannya di pantai Lombok Selatan  yang ditandai dengan keajaiban alam sebagai rahmat Tuhan atas makhluk ini.
Beberapa waktu sebelum Nyale keluar hujan turun deras dimalam hari diselingi kilat dan petir yang menggelegar disertai dengan tiupan angin yang sangat kencang. Diperkirakan pada hari keempat setelah purnama, malam menjelang Nyale hendak keluar, hujan menjadi reda, berganti dengan hujan rintik - rintik, suasana menjadi demikian tenang, pada dini hari Nyale mulai menampakkan diri bergulung - gulung bersama ombak yang gemuruh memecah pantai, dan secepat itu pula Nyale berangsur - angsur lenyap dari permukaan laut bersamaan dengan fajar menyingsing di ufuk timur.
Dalam kegiatan ini terlihat yang paling menonjol adalah fungsi solidaritas dan kebersamaan dalam kelompok masyarakat yang dapat terus dipertahankan karena ikut mendukung kelangsungan budaya tradisional.

Keajaiban Nyale bagi suku Sasak Lombok telah menimbulkan dongeng tentang kejadian yang tersebar hampir keseluruh lapisan masyarakat Lombok dan sekitarnya. Dongeng ini sangat menarik dengan cerita yang sangat romantis dan berkembang melalui penuturan orang - orang tua yang kemudian tersusun dalam naskah tentang legenda Nyale.
Menurut dongeng bahwa pada zaman dahulu di pantai selatan Pulau Lombok terdapat sebuah kerajaan yang bernama Tonjang Beru. Sekeliling di kerajaan ini dibuat ruangan - ruangan yang besar. Ruangan ini digunakan untuk pertemuan raja - raja. Negeri Tonjang Beru ini diperintah oleh raja yang terkenal akan kearifan dan kebijaksanaannya  Raja itu bernama raja Tonjang Beru dengan permaisurinya Dewi Seranting.

Baginda mempunyai seorang putri, namanya Putri Mandalika. Ketika sang putri menginjak usia dewasa, amat elok parasnya. Ia sangat anggun dan cantik jelita. Matanya laksana bagaikan bintang di timur. Pipinya laksana pauh dilayang. Rambutnya bagaikan mayang terurai. Di samping anggun dan cantik ia terkenal ramah dan sopan. Tutur bahasanya lembut. Itulah yang membuat sang putri menjadi kebanggaan para rakyatnya.

Semua rakyat sangat bangga mempunyai raja yang arif dan bijaksana yang ingin membantu rakyatnya yang kesusahan. Berkat segala bantuan dari raja rakyat negeri Tonjang Beru menjadi hidup makmur, aman dan sentosa. Kecantikan dan keanggunan Putri Mandalika sangat tersohor dari ujung timur sampai ujung barat pulau Lombok. Kecantikan dan keanggunan sang putri terdengar oleh para pangeran - pangeran yang membagi habis bumi Sasak (Lombok). Masing - masing dari kerajaan Johor, Lipur, Pane, Kuripan, Daha, dan kerajaan Beru. Para pangerannya pada jatuh cinta. Mereka mabuk kepayang melihat kecantikan dan keanggunan sang putri.

Mereka saling mengadu peruntungan, siapa bisa mempersunting Putri Mandalika. Apa daya dengan sepenuh perasaan halusnya, Putri Mandalika menampik. Para pangeran jadi gigit jari. Dua pangeran amat murka menerima kenyataan itu. Mereka adalah Pangeran Datu Teruna dan Pangeran Maliawang. Masing - masing dari kerajaan Johor dan kerajaan Lipur. Datu Teruna mengutus Arya Bawal dan Arya Tebuik untuk melamar, dengan ancaman hancurnya kerajaan Tonjang Beru bila lamaran itu ditolaknya. Pangeran Maliawang mengirim Arya Bumbang dan Arya Tuna dengan hajat dan ancaman yang serupa.
Putri Mandalika tidak bergeming. Serta merta Datu Teruna melepaskan senggeger Utusaning Allah, sedang Maliawang meniup Senggeger Jaring Sutra. Keampuhan kedua senggeger ini tak kepalang tanggung dimata Putri Mandalika, wajah kedua pangeran itu muncul berbarengan. Tak bisa makan, tak bisa tidur, sang putri akhirnya kurus kering. Seisi negeri Tonjang Beru disaput duka.

Kenapa sang putri menolak lamaran ? Karena, selain rasa cintanya mesti bicara, ia juga merasa memikul tanggung jawab yang tidak kecil. Akan timbul bencana manakala sang putri menjatuhkan pilihannya pada salah seorang pangeran. Dalam semadi, sang putri mendapat wangsit agar mengundang semua pangeran dalam pertemuan pada tanggal 20 bulan 10 ( bulan Sasak ) menjelang pagi - pagi buta sebelum adzan subuh berkumandang. Mereka harus disertai oleh seluruh rakyat masing - masing. Semua para undangan diminta datang dan berkumpul di pantai Kuta. Tanpa diduga - duga enam orang para pangeran datang, dan rakyat banyak yang datang, ribuan jumlahnya. Pantai yang didatangi ini bagaikan dikerumuni semut.

Ada yang datang dua hari sebelum hari yang ditentukan oleh sang putri. Anak - anak sampai kakek - kakek pun datang memenuhi undangan sang putri ditempat itu. Rupanya mereka ingin menyaksikan bagaimana sang putri akan menentukan pilihannya. Pengunjung berduyun - duyun datang dari seluruh penjuru pulau Lombok. Merekapun berkumpul dengan hati sabar menanti kehadiran sang putri.

Betul seperti janjinya. Sang putri muncul sebelum adzan berkumandang. Persis ketika langit memerah di ufuk timur, sang putri yang cantik dan anggun ini hadir dengan diusung menggunakan usungan yang berlapiskan emas. Prajurit kerajaan berjalan di kiri, di kanan, dan di belakang sang putri. Sungguh pengawalan yang ketat. Semua undangan yang menunggu berhari - hari hanya bisa melongo kecantikan dan keanggunan sang putri. Sang putri datang dengan gaun yang sangat indah. Bahannya dari kain sutera yang sangat halus.
Tidak lama kemudian, sang putri melangkah, lalu berhenti di onggokan batu, membelakangi laut lepas. Disitu Putri Mandalika berdiri kemudian ia menoleh kepada seluruh undangannya. Sang putri berbicara singkat, tetapi isinya padat, mengumumkan keputusannya dengan suara lantang dengan berseru : ”Wahai ayahanda dan ibunda serta semua pangeran dan rakyat negeri Tonjang Beru yang aku cintai. Hari ini aku telah menetapkan bahwa diriku untuk kamu semua. Aku tidak dapat memilih satu diantara pangeran. Karena ini takdir yang menghendaki agar aku menjadi Nyale yang dapat kalian nikmati bersama pada bulan dan tanggal saat munculnya Nyale di permukaan laut.



Bersamaan dan berakhirnya kata - kata tersebut para pangeran pada bingung rakyat pun ikut bingung dan bertanya - tanya memikirkan kata - kata itu. Tanpa diduga - duga sang putri mencampakkan sesuatu di atas batu dan menceburkan diri ke dalam laut yang langsung di telan gelombang disertai dengan angin kencang, kilat dan petir yang menggelegar.

Tidak ada tanda - tanda sang putri ada di tempat itu. Pada saat mereka pada kebingungan muncullah binatang kecil yang jumlahnya sangat banyak yang kini disebut sebagai Nyale. Binatang itu berbentuk cacing laut. Dugaan mereka binatang itulah jelmaan dari sang putri. Lalu beramai - ramai mereka berlomba mengambil binatang itu sebanyak - banyaknya untuk dinikmati sebagai rasa cinta kasih dan pula sebagai santapan atau keperluan lainnya

Itulah kisah Bau Nyale. Penangkapan Nyale menjadi tradisi turun - temurun di pulau Lombok. Pada saat acara Bau Nyale yang dilangsungkan pada masa sekarang ini, mereka sejak sore hari mereka yang akan menangkap Nyale berkumpul di pantai mengisi acara dengan peresean, membuat kemah dan mengisi acara malam dengan berbagai kesenian tradisional seperti Betandak (berbalas pantun), Bejambik (pemberian cendera mata kepada kekasih), serta Belancaran (pesiar dengan perahu). Dan tak ketinggalan pula, digelar drama kolosal Putri Mandalika di pantai Seger.

Warga masyarakat yang datang ke pantai Seger untuk ikut melaksanakan upacara Bau Nyale datang dengan menggunakan kendaraan. Nyale bagi penduduk Lombok Selatan dengan lahan persawahan tadah hujan merupakan benda rahmat Tuhan yang bisa digunakan sebagai tanda keberhasilan panen yang memuaskan.

Tradisi Bau Nyale - menangkap cacing laut - sebagai bagian dari legenda Putri Mandalika di Lombok.Di sana, warga dari sekeliling Lombok berdatangan sejak malam sebelumnya.
Lalu Wirekarme yang  pernah menjabat Kepala Sub Dinas Pemasaran Dinas Pariwisata Lombok Tengah, menjelaskan bahwa acara ini sebenarnya sudah berlangsung turun temurun secara alami. Namun, setelah berkembangnya pariwisata di Lombok, kemeriahan pun semakin dipoles adanya atraksi tambahan berupa pementasan drama kolosal Putri Mandalika yang dihadiri oleh pejabat lokal hingga provinsi Nusa Tenggara Barat bahkan tidak sedikit yang datang dari Jakarta.

Bau Nyale ada di 16 pantai yang memanjang sejauh 72 kilometer dari arah timur hingga ke barat di selatan Lombok Tengah. Utamanya dilaksanakan di pantai Seger dan sekitarnya. Pantai obyek pariwisata yang potensial di Nusa Tenggara Barat. Keindahan pantai ini membuat hati para wisatawan menjadi kagum melihat segala pemandangan alamnya. Perairan di sekitar pantai Kuta hingga pantai Tanjung Aan sangat cocok untuk berenang. Pantai ini terletak di bagian selatan pulau Lombok, kira - kira 54 kilometer tenggara kota Mataram. Suasananya tenang senyap menyambut langkah - langkah diantara pasir putih halus - bagaikan merica - yang membentang dari ujung barat ke ujung timur dengan puluhan kawasan wisata mulai dari pantai Ujung Kelor yang berbatasan dengan Lombok Timur, hingga pantai Pengantap di Lombak Barat.
       
PANTAI MALIMBU
Pulau lombok terkenal dangan keindahan alamnya. Salah satunya adalah Bukit Malimbu. Bukit Malimbu merupakan daratan tinggi terusan area Pantai Senggigi, terletak di kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di sini Anda bisa menikmati hamparan pasir putih yang terbentang di hadapan bukit. Dari atas bukit, Anda akan disegarkan oleh pemandangan alam terbuka yang sangat mempesona. Indahnya matahari terbenam akan menjadi pemandangan yang tak terlupakan. Selain itu, Anda bisa menikmati pemandangan gunung Agung di Bali dan deretan gili-gili (pulau) di bagian utara pulau Lombok.

Jika Anda menyukai fotografi, Bukit Malimbu merupakan tempat yang ideal untuk mengasah kemampuan. Anda bisa mengabadikan keindahan bukit yang masih asli alami. Selain itu, bukit Malimbu juga menawarkan panorama yang beragam, dari pantai biru, deburan ombak, suasana sunset, gunung hijau, hingga deretan pulau-pulau kecil. Disini juga banyak terdapat banyak kera/monyet yang berkeliaran diantara pohon-pohon besar yang masih terjaga.

Objek wisata itu dari kota Mataram membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Untuk mencapai lokasi , Anda harus membawa kendaraan sendiri atau menyewa, karena tidak ada kendaraan umum yang langsung menuju ke lokasi. Anda sebaiknya membawa bekal makanan karena belum terdapat penginapan ataupun restoran yang bisa melayani kebutuhan Anda. Bagi Anda yang ingin bermalam, di sini tersedia gubuk-gubuk yang bisa di sewa untuk beristirahat, menyantap bekal sekaligus menikmati keindahan pantai.

 

PANTAI SENGGIGI
Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali. Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah ditengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.

Sekitar setengah jam dengan berjalan kaki, para wisatawan dapat menjumpai Batu Bolong di pantai ini. Ini adalah sebuah pura yang dibangun di atas karang yang terletak di tepi pantai. Menurut legenda masyarakat setempat dahulu kala sering diadakan pengorbanan seorang perawan untuk dimakankan kepada ikan hiu di tempat ini. Legenda lain mengatakan dahulu banyak para wanita yang menerjunkan diri dari tempat ini ke laut karena patah hati. Dari tempat ini juga terlihat Gunung Agung di Pulau Bali.

Tidak jauh dari Batu Bolong terdapat makam seorang ulama. Ini merupakan tempat suci bagi para penganut Wetu Telu.

Pantai Senggigi, yang terletak di sebelah utara Bangsal, merupakan pantai yang paling populer dan sudah terkenal akan keindahannya. Pantai yang terletak 12 kilometer dari sebelah barat laut Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lombok ini, terbentang hampir sepanjang 10 km dengan hamparan pasir putih yang seolah menggoda Anda untuk duduk diatasnya dan untuk sejenak melupakan segala rutinitas hidup Anda, kepadatan lalu lintas kota, dan menghirup udara segar dengan menikmati pemandangan air laut yang berwarna biru gradasi hijau serta menikmati indahnya matahari terbenam di pantai Senggigi.
Cara Mencapai Daerah Ini
Ada beberapa alternatif untuk mencapai Pantai Senggigi, yaitu:

*Dari Bali; Tiba di Pelabuhan Lembar, Anda bisa langsung menuju pantai Senggigi dengan menggunakan bis 3/4 atau mencarter mobil bersama penumpang lainnya.

*Dari Jakarta dan kota besar lainnya; Tiba di bandara, Anda dapat menaiki taksi yang akan mengantar ke hotel dimana Anda menginap.

*Dari Ampenan, Anda bisa menaiki Bemo yang tersedia mulai pukul 06.00 pagi hingga 06.30 PM untuk sekitar Rp. 1,500 jurusan Ampenan-Senggigi, atau Senggigi-Ampenan

Tempat Menginap
Di sekitar Pantai Senggigi banyak terdapat penginapan yang bisa dijadikan pilihan sesuai dengan kebutuhan Anda. Mulai dari hotel berbintang, resor, hotel melati hingga pemondokan. Beberapa tempat menginap yang dapat dijadikan alternative adalah Holiday Inn, the Oberoi, Sheraton Senggigi, Melati Dua Cottage, Pool Villa Club, Panorama Cottage, dan lain-lain.

Tempat Bersantap
Di sepanjang pinggir pantai, berjejer restoran-restoran yang menyediakan berbagai jenis hidangan khas Lombok dan jenis hidangan lainnya. Selama berada di Lombok, jangan lupa untuk mencicipi Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung.

Berkeliling
Jika Anda ingin mengelilingi pantai Senggigi namun tidak ingin cepat lelah, Anda bisa menaiki cidomo " angkutan khas NTB yang ditarik oleh seekor kuda. Atau Anda juga dapat mengelilingi pantai dengan berjalan kaki

Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan
Banyak aktivitas yang dapat Anda lakukan disini, seperti berenang, bermain kano, menyelam, snorkeling atau pun sekedar berjemur dan menikmati pemandangan.

Buah Tangan
Di sepanjang jalur pantai Senggigi, banyak terdapat toko cinderamata yang menawarkan barang-barang kerajinan khas Lombok seperti lukisan, kerajinan tangan, kain tenun Lombok, perhiasan mutiara dan lain-lain
  VISIT TO SUMBAWA
Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia,Gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), Provinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya pada 8°15' LS dan 118° BT. Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan kerak oseanik. Tambora terbentuk oleh zona subduksi di bawahnya. Hal ini meningkatkan ketinggian Tambora sampai 4.300 m ,yang membuat gunung ini pernah menjadi salah satu puncak tertinggi di Nusantara dan mengeringkan dapur magma besar di dalam gunung ini. Perlu waktu seabad untuk mengisi kembali dapur magma tersebut.
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo  pada tahun 181.Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km. Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut.[4] Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.

Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan pada tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.
Pantai Kencana dan Semongkat
Pantai Kencana adalah sebuah pantai di Pulau Sumbawa yang menawarkan keindahannya dengan hamparan pasir putih yang dimilikinya.
Letaknya 8 km dari pusat kota, Sumbawa Besar
Dengan keindahan yang dimiliki itu, pemerintah Sumbawa membangun hotel yang menganut konsep "Nature and Modern"
Selain lautnya, wisatawan juga dapat menikmati segarnya berendam di kolam renang yang dikelilingi oleh beberapa pohon Palm dan ukiran taman yang dibuat oleh tangan-tangan terampil masyarakat Sumbawa. Pantai Kencana ini merupakan salah satu opsi terbaik untuk dikunjungi dalam berwisata.



Obyek wisata alam pegunungan ini berada pada ketinggian + 450 meter diatas permukaan air laut, jaraknya 17 km dari kota Sumbawa Besar. Jalan yang berbelok-belok dengan pemandangan perbukitan dan lembah-lembah ini dapat ditempuh dengan berbagai kendaraaan.Fasilitas yang tersedia antara lain kolam renang dan shelter.
Pemandangan nan asri yang ditawarkannya sangat memikat para wisatawan untuk mengambil gambar di Semongkat, ditambah kesegaran dan kemilau sinar dari air sungai yang mengalir lembut serasa memanggil untuk berendam di dalamnya

PANTAI LAKEY

Pantai Lakey Kecamatan Hu’u adalah salah satu lokasi berselancar terbaik dunia. Karena kehebatan dan konsistensi ombaknya, setiap tahunnya pantai Lakey secara reguler dijadikan sebagai tuan rumah dari kompetisi selancar tingkat dunia. Pantai Lakey – Hu’u terletak kira-kira 5 jam dari kota Sumbawa Besar dan dari kota Dompu kira-kira memakan waktu 1 jam 45 menit ke arah selatan. Pantai Lakey-Hu’u mempunyai kehebatan 4 jenis ombak yaitu : Lakey Peak, Cobble Stones, Lakey Pipe dan Periscop. Dan beberapa kilometer di dekat pantai Lakey anda akan menemukan Spot lain yang tak kalah hebatnya yang dikenal dengan Periscop, bagian yang paling konsisten dan hebat dalam berselancar di Lakey yaitu Lakey Peak.

PANTAI SALIPER ATE
Setelah menyelesaikan tugas-tugas rutin, mulai dari memotong rumput depan rumah, mencuci pakaian, sampai membuat laporan Koperasi, sorenya aku putuskan untuk keluyuran aja, tapi kali ini tujuannya kemana ya??? setelah berfikir sejenak kupilih pergi ke pantai saliper ate saja. Pantai Saliper Ate boleh dikatakan masih terletak di dalam kota sumbawa besar sekitar 100 meter dari pantai baru jadi pas lah untuk sekedar jalan-jalan sore.

Dalam Bahasa Sumbawa, Saliper Ate kurang lebih berarti menghibur hati, dinamakan begitu mungkin agar bisa menyenangkan pengunjung. Begitu sampai disana kita akan disambut oleh pintu gerbang plus loket pembayaran tiket tentunya, untuk bisa menikmati suasana disini kita mesti membayar tiket masuk sebesar Rp.2.000,-

.Begitu masuk kita akan melewati tempat parkiran yang cukup luas, pada saat situasi yang tidak terlalu ramai untuk keamanan kita dapat membawa kendaraan sampai mendekati pantai, taman-taman bunga terlihat begitu hijau dan segar ikut menyambut kedatangan kita.

Selain menikmati pemandangan pantai, di sini juga sudah tersedia kolam renang yang untuk bisa menikmatinya anda harus merogok kocek lagi sebesar Rp.5.000,-. Untuk kenyamanan, dipantai ini juga sudah disediakan
beberapa brugak dan kantin tempat mengganjal perut.

PANTAI SEKONGKANG
Pantai Sekongkang yang cantik dan eksotis Mungkin Anda jarang atau bahkan belum pernah mendengar Pantai Sekongkang. Padahal pantai yang berada di sudut Pulau Sumbawa ini sangat cantik dan eksotis. Pesonanya akan memukau siapa saja yang mengunjunginya. Saya sangat takjub waktu pertama kali melihat pantai ini. Saya jamin, Anda pun akan jatuh hati pada pantai ini begitu Anda melihatnya.

Pantai Sekongkang letaknya tersembunyi di sudut barat daya Pulau Sumbawa, tepatnya di Desa Sekongkang Bawah, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Untuk menuju pantai ini memang butuh perjuangan. Dari Pelabuhan Poto Tano, di ujung barat Pulau Sumbawa, Anda harus menyusuri jalan berkelok-kelok, naik turun dan kerap berlubang di sana-sini, sejauh 55 km. Namun, semua pengorbanan Anda akan terbayar lunas begitu sampai di Pantai Sekongkang. Pantai berpasir putih bersih nan lembut akan menyambut kedatangan Anda. Air laut sebening kristal berwarna hijau kebiruan pun akan menyegarkan mata Anda. Bukit-bukit yang menjulang tinggi di sekeliling pantai, semakin menambah keeksotisan Pantai Sekongkang ini.
Matahari sudah agak condong ke barat ketika saya dan Annas sampai di Pantai Sekongkang. Sinarnya sudah tidak begitu terik, namun masih terasa hangat. Saya segera check in di Tropical Beach Club & Spa Resort, satu-satunya hotel yang berada persis di pinggir Pantai Sekongkang dan merupakan hotel terbaik di Kabupaten Sumbawa Barat. Setelah menaruh barang di kamar dan ganti baju, kami segera jalan-jalan di sekitar hotel dan duduk-duduk santai di kursi malas, di pinggir kolam renang yang menghadap ke pantai. Annas malah langsung berenang di kolam renang. Saya belum pengen berenang karena masih capai, dan ingin bermalas-malasan dulu menikmati pemandangan pantai yang indah di depan hotel.Wisata Indonesia Surga Dunia.



PULAU KOMODO
sekitar 200 mil laut timur Bali, Taman Nasional Komodo nestles antara pulau-pulau besar Sumbawa dan Flores, yang semuanya merupakan bagian dari Indonesia, Kepulauan Sunda Kecil (Nusa Tenggara pada peta saat ini).

Biosfer yang unik ini lahir dalam mengangkat vulkanik besar yang membentuk Sumatera, Jawa, Bali dan pulau-pulau berbohong timur ke Papua Nugini. Pada tahun 1928 pemerintah kolonial Belanda di Hindia Timur Belanda kemudian diformalkan status cagar alam awalnya diberikan di Komodo pada tahun 1915 oleh Raja Biwa di negara tetangga Sumbawa. Indonesia menetapkan daerah tersebut sebagai taman nasional pada tahun 1980, dan pada tahun 1992 Komodo dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia. Meskipun sebutan resmi dan kepentingan yang jelas untuk masyarakat ilmiah, Komodo harian menderita kerusakan dapat diperbaiki oleh tangan manusia. Hampir sebelum dunia benar dapat menghargai keindahan alam Komodo - rumah Komodo - keajaiban yang berada dalam bahaya menghilang selamanya. Hal ini mengganggu bahwa begitu sedikit yang berubah sejak deklarasi Beban Douglas, pemimpin ekspedisi 1926 Amerika untuk Komodo:

"tempat di mana setiap prospek yang menyenangkan, dan hanya manusia jahat"
lokasi:

Taman Nasional Komodo terletak di antara pulau Sumbawa dan Flores di Kepulauan Sunda Kecil, pada jarak 200 mil laut di sebelah timur Bali. Ini memiliki luas lahan 75.000 hektar total dan mencakup sejumlah pulau, yang terbesar adalah Komodo (34.000 hektar), Rinca (20.000 hektar), Padar, Nusa Kode, Motang, pulau-pulau kecil banyak, dan tempat kudus Wae Wuul di Flores. Sebanyak 112.500 hektar perairan sekitarnya juga di bawah yurisdiksi penjaga taman.

PULAU MOYO
Meskipun kecil, pulau yang sepi namun memiliki kekayaan alam yang luar biasa ini, berhasil memikat beberapa orang "besar" sekaliber Lady Diana dan Mick Jagger untuk berlibur. Pulau Moyo, sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Melihat keindahan pantai, laut dan alamnya, memang menawarkan ketenangan bagi penikmat keindahan alam bebas dan bawah laut.
Untuk mencapai Pulau Moyo sangatlah mudah. Perjalanan dengan mobil dapat ditempuh dari Sumbawa Besar ke Ai Bari, kampung pesisir yang terletak sekitar 20 km Utara Sumbawa Besar. Atau bila tidak ingin repot, Hotel Tambora dan Kencana Beach Hotel di Sumbawa Besar, bisa mengatur perjalanan menuju pulau ini. Ai Bari yang dalam bahasa Samawa berarti air asin, merupakan kampung nelayan yang miskin fasilitas, namun dari orang Samawa, Bajo dan Bugis yang menghuni daerah ini, sangat ramah.
Jika ingin benar-benar merasakan dunia milik berdua, tak ada salahnya memilih Pulau Moyo di Nusa Tenggara Barat, sebagai tempat bulan madu. Daerahnya masih sepi dan asli, tapi jangan takut tak ada fasilitas. Di sana ada cottage-cottage yang menyediakan aneka fasilitas. Selain hamparan pasir putih, ada juga terumbu karang lengkap dengan ikan laut warna-warni. Tak ketinggalan air terjun serta kolam-kolam alami. Pastinya mantap jika Anda berdua berbulan madu di pulau ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar